Senin, 09 September 2013

[FanFiction] Missing You (I’m find You)

Title     : Missing You (I’m find You)
Author : Young (Y)
PA       : @aimyeong
Cast     : Donghae SJ                          
            All member SJ
            Other (Find your self)
Length : Oneshoot
Genre  : Friendship, Romance (?)
Rated  : G (General)
Disc   : Super Junior member milik Tuhan, orangtuanya dan seluruh ELF di dunia. Cast lain milik author. Ide cerita murni dari otak author. Kemiripan tokoh, jalan cerita, dan latar tempat hanya ketidak sengajaan semata. DON’T BASH J


Mungkin FF kali ini lebih tepat disebut SongFict, author sisipkan lyric lagu Fly to the Sky yang di-cover oleh suara merdu Ryeowook oppa dan D.O. Tau kan yang author maksud??
All Donghae POV ne ^^

~~~ Story Begin ~~~
24Agustus 2013, Sanghai (23.00 waktu setempat)

Ijen guttega anirago hedo
Animyon nal kamahge ijossodo
Non danji nege jinan saramirado
Tonight is just one night
Norul ilhgi jonchorom

Suara merdu dongsaeng dan hoobae-ku masih menggema dalam kepalaku. Sudah dua minggu sejak mereka menyanyikannya dalam siaran Kiss The Radio. Lagu ini, semakin mengingatkanku akan sosok mereka. Orang yang sangat aku sayangi melebihi aku menyayangi diriku sendiri. Seorang Hyung dan dongsaeng di keluarga keduaku, HanGeng hyung dan Kibum.

Seminggu yang lalu semua member dibuat senang dengan kejutan dari Kibum yang mengatakan akan segera kembali kepada kami. Namun saat ini member harus dibuat sedih karena tak dapat menemani saat hari bahagia Yesung hyung. Tanpa diduga si evil magnae memberi kejutan untuk menyenangkan Yesung hyung di hari specialnya, meskipun tanpa kami. Bahkan dia membujuk HanGeng hyung langsung untuk menjalankan rencananya itu.


Nal dashi gadgo shiphun ne maumun
We gurohge miryonsuroun gonji
Niga obnun nal injonghal suga obnun
Tonight is just one night
Norul ilhgi jonchorom

“Hyukie.” Panggilku pelan.
“Hmm.”
“Hyukie.” Panggilku sekali lagi.
“Wae?”
“Yak, monyet. Aku sedang berbicara padamu.
“Aish, ikan, aku tidak tuli. Aku masih bisa mendengar ucapanmu tanpa harus berteriak-teriak seperti itu.” Rutuknya kesal.
Aku tertawa ringan. “Maukah kau membantuku Hyukie?”
“Mwo? Apa yang bisa kubantu? Untuk merayu gadis-gadis cantik ohk?”

 TUK.
“Yak, kenapa kau malah menjitak kepalaku? Appo, Hae-ya.”
“Kau ini. Apa dipikiranmu hanya ada yeoja? Tak ada yang lain ohk?”
“Lalu apa?” Tanyanya bingung.
“Jadwal kita besok perform menemani Henry sore, member lain besok malam tidak ada jadwal. Kajja kita bersenang-senang.” Ajakku antusias.
“Mwo?”
“Aish, kau ini tidak bisa berpikir cepat. Hari ini ulang tahun Yesung hyung, tapi kita tidak disampingnya. Telat sehari tidak masalah kan?”

Hening. Terlihat Hyuk sedang berpikir keras mencerna (?) ucapanku.
“Aahhh, aku tahu maksudmu. Surprise party?”
“Ssstt. Jangan keras-keras pabo. Nanti member yang lain mendengar.”
“Arra arra. Mianhae, apa yang harus aku lakukan?”
“Mendekatlah, aku akan membisikkan apa saja yang perlu kita persiapkan.”

Cukup lama aku dan Hyuk berdebat dan mendiskusikan pesta yang akan kami buat.

“Yesung hyung, tunggulah. Kita akan segera bersenang-senang.” Kataku dalam hati.

Hanbonman ne mamul durojwo
Every day every night I am missing you
Ne gyothe obsodo ijen bol su obsodo
Onjena ne mamen togathun noingol


25 Agustus 2013, Seoul (06.00 KST)

Sejak semalam ponselku tidak pernah diam. Aku menghubungi beberapa orang yang aku harapkan dapat membantu melancarkan aksiku nanti malam. Begitupun dengan Eunhyuk, bahkan tiap setengah jam ponselnya bordering menandakan ada panggilan masuk.

“Yak, kalian berdua. Berhentilah bertingkah konyol. Hanya berjarak tidak sampai satu meter terus-terusan saling mengirim pesan singkat dan telepon.” Keluh Kangin hyung.
“Wae hyung, kau cemburu?” canda Eunhyuk sambil melemparkan gummy smilenya.
“Aniya. Kami tidak seperti yang hyung tuduhkan. Aku sedang mengirimpesan pada keluargaku.” Sanggahku setengah berdusta.

Aku tidak sedang menghubungi ibuku atau Donghwa hyung yang notabenekeluargaku, tapi aku sedang menghubungi Hangeng hyung, Leeteuk hyung, Heechulhyung dan beberapa kenalan kami yang merupakan keluarga keduaku.

13.00 KST (Ruang Rias Inkigayo)
Saat ini kami berada di Inkigayo. Menemani Henry untuk comeback stage single terbarunya. Akumasih menata rambutku di bantu oleh Han noona (author ngarang ye :D) salah satumake up artis SME. Dari kaca mejarias kulihat Eunhyuk datang menghampiriku.

“Hae-ya, Kau sudah menghubungi mereka?”
“Ne Hyukie, semua bisa hadir. Dan kau? Apa kau sudah menyiapkan tempat dan jamuannya?”
“Tentu saja. Kau tak perlu mengkhawatirkannya. Lalu selanjutnya apa yangharus kita lakukan?”
“Em.. Ah ya, masih ada satu lagi yang perlu kita persiapkan.”
“Anneyong.”

Ucapanku terhenti saat terdengar seseorang berteriak di belakang kami. Aku melirik ke arah kaca meja rias, terlihat Henry baru saja datang untuk dimake up. Seketika aku menghentikan ucapanku. Gugup. Itu yang saat ini melandaku. Aku takut rencana kami terbongkar dan diketahui oleh Henry.

“Owh, Mochi, neo wasseo?” Tanya Eunhyuk.
“Ehm. Apa yang sedang kalian bicarakan? Sepertinya serius sekali?”
“Ah, kami hanya sedang membahas perform nanti. Ikan ini lupa bagiannya.”
“Mwo?? Yak, Donghae hyung, jangan sampai kau mengacau ne. Awas saja,akan kulaporkan ke Teukie hyung kalau kau sampai salah saat perform nanti.”Ancamnya.
“Mian Mochi, aku tidak lupa. Aku hanya memastikan saja, tentu saja aku tidak ingin merusak penampilanmu.” Jawabku sekenanya. Entah dia percaya atau tidak.

Syukurlah Eunhyuk menetralkan suasana. Aku hampir saja mati duduk karena panik Henry akan bertanya yang tidak-tidak. Huh, memang monyet ini selalu bisa membantu disaat tak terduga seperti ini.

17.00 KST (Backstage Ingikayo)
Penampilan kami bertiga sukses. Terlihat dari antusias penonton yang mayoritas ditempati ELF. Aku tak menyangka Mochi akan sesukses ini. Ah, naedongsaeng satu ini memang sangat multitalented dan layak mendapatkan semua ini.

Aku tak habis pikir, mengapa dulu banyak sekali yang menentangnya? Meskipun dia hanya bagian dari Super Junior M, namun dia tetaplah Super Junior.Project ONLY13 yang dahulu menghantui kami, sekarang berbalik menjadi PROM15ETO 13ELIVE menjadi penyejuk tersendiri bagi kami. Meskipun belum sepenuhnya mereka menerima Henry dan Zhoumi hyung. Tapi setidaknya ada ELF yang mau berdiri dibelakang mereka. Aku harap lambat laun semua ELF dapat menerima keberadaan mereka berdua.

Nol gidehajanha dashi nege ondago
Onjena ne mamun ni ane gadhingol

“Hyung, kalian belum mau pulang?”
“Ah, ne Mochi. Kau pulang duluan saja, aku dan Donghae mau mampir dulu ke TLJ.” Jawab Eunhyuk.
“Eoh, baiklah. Kalau begitu aku duluan ke dorm ne.”
“Ne, hati-hati Henry-ah.” Ujarku. “Hyukie, kajja kita lanjutkan rencana kita.”
“One.. Two.. Three.. Go.”
“Yak, seharusnya itu bagianku Hyukie.”

Eunhyuk hanya tertawa mendengar keluhanku. Dia merangkul pundakku lalu menarik paksa tubuhku menuju basement, dimana mobil kami berada.

Jalanan cukup macet, kami tiba di TLJ sudah lumayan gelap. Toko sudah ditutup. Eunhyuk memang tak pernah mengecewakan. Aku yakin semua sudah siap dan tinggal menunggu member SJ datang kesini.

Aku dan Eunhyuk masuk lewat pintu belakang. Sampai di ruang tengah Café ini sudah berkumpul banyak orang. Ada Zhoumi hyung yang mengajak Rin Liang. Adapula yeojachingu Heechul hyung, Yumi, berdiri bersama Heejin noona. Hangeng hyung, In Young noona, Ahra noona, bahkan Dayoung (adik Shindong) dan Jiwon (adik Siwon) juga berkumpul. Di dapur terlihat Sungjin dan SoRa noona dibantu Donghwa hyung sibuk menyiapkan makanan dan minuman. Disudut ruangan dua orang yeoja tengah sibuk menata pernak-pernik pesta, Hee Young, yeojachingu Yesung hyung dan seorang yeoja yang belum pernah aku lihat sebelumnya.

Aku tersenyum senang melihat semuanya sudah berkumpul.

“Anneyong.” Suara seorang namja yang sangat aku rindukan.
“Teukie hyung.” Sapaku.
“Yak, kau tak menyapaku?” Sungut namja satunya.
“Mianhae Heechul hyung.” Kataku.
“Sudahlah Heenim, ikanku hanya terlalu merindukan uri Leader. Jadi dia sedikit melupakanmu.”

Terdengar suara Eunhyuk menengahi sambil membawa beberapa makanan yang akan diletakkan di meja. Kulihat Leeteuk hyung tertawa melihat perdebatan kecil kami. Sedangkan Heechul hyung, dia terus menggerutu kecil disamping Leeteukhyung.

“Apakah semua sudah disini? Selanjutnya, bagaimana Hae-ya?” Tanya Heechul hyung.
“Tentu hyung. Sekarang tinggal bagian Teukie hyung dan manajer hyung untuk menghubungi mereka.”
“Arraseo Hae-ya. Aku akan menghubungi Yesung dan katakan pada manajer hyung untuk menghubungi member lain di dorm.”
“Ne hyung.”


21.00 KST (TLJ)
Aku mengintip keluar dengan harap-harap cemas. Memang jalanan Seoul pada jam segini cukup padat. Sudah satu jam dan mereka belum juga datang.

Tiin Tiin.
Terdengar suara klakson mobil. Aku yakin ini pasti mereka. Hentakan kaki beberapa orang yang berlari tergesa-gesa menggema di ruangan ini.

“Manajer hyung, dimana Hyuk Jae. Apa sakitnya parah?” Tanya seorangnamja.
“Tenanglah dulu Siwon-ah.”
“Bagaimana kami bisa tenang, baru 5 jam yang lalu aku bersamanya. Dia terlihat sangat sehat, lalu tiba-tiba aku mendengar kabar mengejutkan sepertiini.”
“Henry-ah, jangan khawatir. Gwaencahana.”
“Eoh, Zhoumi hyung. Kau bahkan sampai disini? Apakah sakitnya separah itu?” ujar Henry makin panik.
“Mochi, kau terlalu berlebihan. Hyung, dimana dua ikan itu? Aku mencium sesuatu.”
“Hahaha, evil magnae kami memang sangat peka.”
“Teukie hyung, bahkan kau ijin dari wamil?”

Kangin dan beberapa member tampak terkejut melihat keberadaan Leeteuk hyung.
“Kangin-ah, kau terlihat seperti Racoon yang kelaparan saat menatap Leeteuk hyung seperti itu.”
“Biarkan saja mereka Chulie. Mereka hanya terlalu menyayangi kita.”
“Ne, aku rasa Hangeng hyung benar.” Kataku polos.
“Donghae-ya, sebenarnya ada apa ini? Dan dimana Hyuk Jae?”
“Aku disini Sungmin hyung. Waeyo?”

Ryeowook berlari mendekati Eunhyuk.
“Neo gwaenchana hyung? Kata manajer hyung kau jatuh pingsan?”

Eunhyuk mendelik tajam menatapku.
“Ani Hyukie. Itu bukan ideku, salahkan saja Teukie hyung.” Ujarku.
“Huh, nan gwaenchana. Nanti kalian juga akan tahu. Tunggu sebentar lagi.”
“Sudah kuduga akan seperti ini. Awas kau ikan teri. Kau berhutang penjelasan pada kami semua.”
“Ne Shindong-ah, kami akan menjelaskan padamu.” Kata Leeteuk hyung.
“Penjelasan untuk apa?”

Kami serempak menoleh ke arah pintu. Telah berdiri empat orang. Tiga orang namja dan seorang yeoja.
“Ah, hanya sedikit salah paham Kibum-ah. Kajja masuk.”
“Ne, benar kata Eunhyuk. Kalian segeralah masuk. Sebelum ketahuan oleh paparazzi.”

“Teukie hyung, kau bilang ada hal penting yang ingin kau bicarakan padaku dan Jongjin?” Tanya Yesung hyung sambil berjalan santai ke arah kami.
“Eoh itu…”

Aku menghampiri mereka berempat. Tangan kananku meraih tangan Yesung hyung dan tangan kiriku meraih tangan Kibum. Kutarik mereka pelan agar mengikutiku. Semua member seperti mengerti apa yang sedang ku lakukan. Merekapun menguntit (?) dibelakang kami.

Gelap.
“Hana, Dul, Set.” Teriakku.

Ceklek. Lampu dinyalakan. Dor Dor Dor.
“Surprise.” Teriak seluruh penghuni ruangan ini.
“Saengil chukka oppa.”
“Youngie.”
“Mianhae aku terlambat. Kemarin malam aku tidak bisa meninggalkan pekerjaanku. Berterima kasihlah pada Donghae yang telah menyiapkan ini semua.”

Yesung hyung tersenyum bahagia. Matanya sedikit berkaca-kaca. Dia hendak meraih tubuh yeoja-nya.
“Oppa, stop. Kau tidak lihat kalau aku membawa kue. Kau harus membuat permintaan dan meniup lilinnya terlebih dahulu.”
“Begitu juga kau, Kibum oppa.”

Kali ini Nan Yuan telah berdiri di depan Kibum sambil membawa kue tart yang serupa.
“Yuan-ah. Sejak kapan kau…”
“Sudah seperti ini masih menyangkal kalau tak ingin berkumpul dengan mereka? Aish.” Rutuk Nan Yuan.
“Gomawo.”

Baik Kibum maupun Yesung hyung sibuk dengan dunia mereka. Kami terharu melihat kebahagian yang terpancar dari sorot matanya.

“Dan jangan lupa kalau aku ikut andil dalam rencana ini. Kajja kalian berdua segera tiup lilinnya. Dan kita mulai pesta ini.” Ucap Eunhyuk. Aku pikir dia mencoba mengembalikan kesadaran mereka.
“Eunhyuk hyung. Kau benar-benar merusak suasana.”

Suasana kembali renyah oleh suara tawa karena protes kecil dari Henry.
“Kalau tidak diingatkan, mereka akan benar-benar lupa dengan keberadaan kita Henry-ah.” Tegur Leeteuk hyung.

Lilin telah padam. Kue yang semula tampak cantik telah dicolek disana-sini. Cream telah menempel disegala tempat. Pipi Kibum, lengan Yesung hyung, hidung Heechul hyung bahkan daguku tak luput jadi sasaran.

Kekanakan memang. Tapi kami merasa bahagia dan sangat jarang kami ber-15 bisa berkumpul lengkap seperti ini. Ditambah kehadiran orang-orang terkasih. Aku harap, kelak akan ada hari dimana kami mengulang kembali kebersamaan ini. Dan saat hari itu tiba, kami pun akan membuat kenangan-kenangan indah lainnya.

Negen nomanun tokathun noingol


END


--- Another Story ---
Donghae POV

Yeoja yang bersama Hee Young sangatlah cantik. Menurut pandangan mataku. Apakah aku jatuh cinta pada pandangan pertama? Sorot matanya saat tanpa sengaja kami bertatapan membuat jantungku berdebar tak normal.

Rambutnya cukup panjang, dikuncir kuda memperlihatkan leher jenjangnya. Matanya cukup lebar untuk ukuran gadis Korea. Kulitnya putih dan dia memiliki senyum menawan.

Aku diam-diam mendekati Hee Young.
“Noona, yeoja yang bersamamu itu. Nugu?”
“Ah, dia hoobaeku ditempat kerja. Waeyo?”
“Ani. Tidak ada apa-apa noona.”
“Jangan mengelak Donghae-ya, kau jatuh cinta padanya? Wajahmu bersemu merah sekarang.” Godanya.
“Aniya, noona. Geurom, siapa namanya noona?”
“Aish, sudah seperti ini masih saja menyangkal. Min Rin. Kim Min Rin namanya. Dia gadis baik Donghae-ya. Jika kau menyukainya, jangan sampai kau menyakitinya. Arrachi?”
“Noona, sudah kubilang aku tidak menyukainya. Aku hanya.. hanya..”
“Hanya?”
“Hanya sedikit tertarik padanya. Aku ambil dulu ne, gomawo noona.”
“Ckk, dasar fishy.”

Meskipun pelan aku masih sempat mendengar sindiran Hee Young. Dari kejauhan kulihat Min Rin menuju halaman belakang Café ini. Ku beranikan diri untuk mencoba berkenalan langsung padanya.

“Mengapa sendirian di luar sini? Udara musim gugur sangat dingin ne?”
Kulepas blazer yang sedang ku kenakan lalu memakaikannya di pundak Min Rin.

“Gwaenchana Donghae-ssi. Aku tidak merasakan dingin.”
“Sudahlah, kau pakai saja. Aku masih memakai kaos lengan panjang, lagi pula aku ini namja kuat.”
“Ne, kamsahamnida.”
“Berapa umurmu? Kurasa kita seumuran. Mengapa berbicara seformal itu? Donghae imnida. Ah, kau pasti sudah mengenalku.”

Dia tertawa pelan. Mungkin dia berpikir aku terlalu besar kepala. Aku sendiri tidak meyangka dapat mengucapkan kalimat konyol seperti itu dihadapannya.

“Ne, aku memang mengenalmu Donghae-ssi. Ah, maksudku aku tahu sedikit tentangmu. Min Rin imnida. Kim Min Rin. Dan kita memang seumuran, aku lahir dibulan Desember tahun yang sama denganmu Donghae-ssi.”

“Karena aku lebih tua beberapa bulan darimu. Sebaiknya kau memanggilku oppa. Otte? Kurasa dengan begitu kita bisa lebih akrab.” Usulku padanya.
Dia mengangguk setuju. “Ne oppa.”

Ingin rasanya aku berteriak senang saat dia menyetujui usulku. Aku sungguh bahagia malam ini.
“Min Rin-ah, salahkah jika aku tertarik padamu? Aku berjanji, jika kau pun merasakan hal yang sama denganku. Aku tak akan pernah menyakitimu.” Kataku dalam hati.


Min Rin POV

Sepertinya keputusanku untuk menyetujui ajakan Hee Young eonnie kemari salah. Hee Young eonnie tahu betul bahwa aku seorang ELF, Fishy. Mendengar bahwa bias utamaku yang merencakan ini,, aku jadi makin penasaran dengan sosoknya. Lee Donghae.

Mereka bercengkerama senang. Sedangkan disini hanya Hee Young eonnie yang aku kenal. Dia bersama Yesung oppa saling melepas rindu, tidak mungkin aku mengganggunya. Aku putuskan untuk mencari udara segar. Sejenak melepas penat diantara keramaian pesta ini.

Tanpa kuduga.
“Mengapa sendirian di luar sini? Udara musim gugur sangat dingin ne?”

Sebuah suara dari orang yang sangat familiar ditelingaku telah berdiridi sampingku. Dan apa yang dia lakukan? Dia melepas blazer yang dikenakannya untukku? Aku yang bukan siapa-siapa di pesta ini.

“Gwaenchana Donghae-ssi. Aku tidak merasakan dingin.”
Sanggahku. Aku lebih mengkhawatirkan kalau hal yang dia lakukan semakin membuatku tertarik akan pesonanya. Aku tidak mau berharap lebih padanya.

“Sudahlah, kau pakai saja. Aku masih memakai kaos lengan panjang, lagipula aku ini namja kuat.” Dia memaksa secara halus. Membuatku semakin tak kuasamenolak tawarannya.
“Ne, kamsahamnida.”

“Berapa umurmu? Kurasa kita seumuran. Mengapa berbicara seformal itu?Donghae imnida. Ah, kau pasti sudah mengenalku.”
Kau benar Donghae oppa. Kita memang lahir di tahun yang sama. Aku sedikit tertawa, mengekspresikan betapa beruntungnya diriku. Seorang Donghae Super Junior mengajakku mengobrol.

“Ne, aku memang mengenalmu Donghae-ssi. Ah, maksudku aku tahu sedikit tentangmu. Min Rin imnida. Kim Min Rin. Dan kita memang seumuran, aku lahir dibulan Desember tahun yang sama denganmu Donghae-ssi.” Jelasku.

“Karena aku lebih tua beberapa bulan darimu. Sebaiknya kau memanggilku oppa. Otte? Kurasa dengan begitu kita bisa lebih akrab.” tawarnya.
Aku mengangguk setuju. “Ne oppa.”

Oppa, apa kau juga memiliki ketertarikan padaku? Ataukah kau hanya merasa kasian padaku? Aku tahu kau sangat baik hati, keundae, bolehkah aku berharap bahwa ini adalah langkah awal agar aku semakin mengenalmu?

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hai hai, lambai-lambai tangan pada SJFFiders. “Y” comeback *ala SHINEe:D
Y bawa FF oneshoot yang ide awalnya ialah membuat sequel dari Ficletspecial Yesung oppa kemarin. Kalau di Ficlet kemarin hanya beberapa member yangdatang, nah kali ini Y buat semua member serta keluarganya berkumpul jadi satuditemani pujaan hatinya pula. *lirik Yesung oppa :D :D

Y sedih, tiap nitip FF hanya sedikit yang meninggalkan jejak. Kali ini Ytak mau lagi terlalu mengharapkan CL dari readers. Biarlah kalian menilai FFauthor dengan cara kalian sendiri.
Jika ada yang berkenan meninggalkan jejak, Y lebih senang lagi.
Keundae, jika tidak suka FF yang Y buat. Don’t Bash ^^

Y juga masih amatiran dalam menyampaikan ide di dalam otak menjaditulisan yang bermutu dan berkualitas sehingga layak kalian baca serta mengurasemosi kalian.

Cukup segitu deh cuap-cuap dari Y. Semoga kalian tidak pernah bosanmembaca, member kritik dan saran bahkan menunggu FF lain buatan Y ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar