Title : Another Story About Snow White
Author : Young (Y)
PA : @aimyeong
Cast : Kim Kibum aka Kibum SJ
Liu Nan Yuan
Other (Find your self)
Length : Ficlet
Genre : Friendship
Rated : G (General)
Disc
: Kim Kibum dan Super Junior member milik Tuhan, orangtuanya dan
seluruh ELF di dunia. Cast lain milik author. Ide cerita murni dari otak
author. Sedikit masukan dari salah satu yeodongsaeng ELF di kota
author. Kolaborasi ide dari kami menghasilkan tulisan ini. Kemiripan
tokoh, jalan cerita, dan latar tempat hanya ketidak sengajaan semata.
Fanfiction
ini author buat khusus buat Birthday uri Killer Smiller. Author bingung
mau ngasih judul apa, alhasil mian kalo judul ma isi cerita tidak ada
kesinambungan. DON’T BASH. Just for Fun. Hope U Like It. Copy boleh,
asal jangan untuk komersial. :’)
WARNING !!! Typo bertebaran :D :D
~~~ Story Begin ~~~
All Kibum POV
Senja
itu masih sama seperti hari kemarin. Aku masih duduk santai ditemani
bidadariku. Belahan jiwaku. Dialah penyemangatku saat rapuh dan
terombang-ambing dalam kebimbangan. Sudah 3 tahun dia bersamaku. Kami
sering melakukan kegiatan ini, menikmati keindahan sungai Han ciptaan
Tuhan nan menakjubkan. Liu Nan Yuan. Yeoja asal China yang aku temui
saat syuting salah satu filmku dulu. Dan Tuhan dengan baik hati
mengirimkannya ke Korea. Sudah satu tahun lebih dia dan keluarganya
menetap di Seoul karena Ayahnya pindah tugas.
“Oppa.” Panggilnya.
“Hmm.”
“Ya, Kibum oppa.” Panggilnya sekali lagi dengan sedikit menaikkan nada bicaranya.
“Waeyo?” jawabku santai sambil memalingkan kepalaku menatapnya.
“Oppa yakin tak ingin merayakan hari bahagia ini dengan mereka?” tanyanya hati-hati.
Aku
tahu arah pembicaraannya. Hanya saja aku merasa belum siap dan tak
pantas berada di tengah-tengah mereka. Mereka terlalu menyilaukan untuk
ku gapai saat ini.
“Nugu?”
“Aish, jangan berpura-pura oppa.” Rutuknya.
“Mwo? Aku benar-benar tak tahu yang kau maksud chagi.”
Dia membuang muka. Kesal. Yah, yeoja ini selalu melakukan hal yang sama saat merasa sebal. Tidak mau menatap lawan bicaranya.
“Oppa, kau lebih tahu dariku bahwa mereka merindukanmu.”
Hening. Aku tak ingin menanggapi perkataannya. Aku pun sadar akan hal itu.
“Mereka, member Super Junior dan juga ELF dengan sabar selalu menunggumu oppa. Sampai kapan oppa akan seperti ini?”
Kali
ini dia berbalik menatapku. Tatapannya sungguh menyejukkan. Beban yang
berkilo-kilo, rasanya terangkat begitu saja. Ah, yeoja ini paham betul
cara membuatku nyaman.
“Bukankah oppa tetap dapat menjadi
actor saat kembali pada mereka. SM juga tak melarang oppa untuk tetap
berkarir sebagai actor. Lalu apa yang membuat oppa ragu?”
“Huh.” Desahku putus asa. Aku sangat yakin Yuan mendengar hembusan frustasiku.
“Oppa, dengarkan aku. Kapanpun kau selalu diterima di antara mereka. Lihatlah betapa besar rasa cinta ELF pada kalian.”
Dia menunjukkan benda persegi empat layar datar padaku. Kutatap nanar layar gadget di depanku.
“Lihatlah oppa, bahkan tahun ini ELF menjadikan ultahmu sebagai trending topic lagi. Mereka membuat 4 hastag untukmu.”
“Keundae …”
“Tapi apalagi oppa. Ayolah, aku tahu para oppadeul juga sangat mengharapkanmu kembali.”
“Mereka bersinar terang Yuan-ah. Terlalu menyilaukan disisi mereka. Apa aku masih pantas berada di antara mereka?” tanyaku.
“Oppa,
tidakkah kau dengar panggilan semua ELF untukmu? Mereka sangat
menyayangimu. Mereka tak peduli apapun keputusanmu, mereka akan selalu
mendukung kalian. Super Junior. Sampai kapanpun kau tetap bagian dari
Super Junior. Bahkan tak jarang Leeteuk oppa menyebut namamu saat di
panggung, apa kau masih berpikiran seperti itu? Di SS5 kemarin, Donghae
oppa dengan gembira mengangkat postermu. Masih kurangkah bukti bahwa
mereka selalu mengharapkanmu kembali?” cecarnya panjang lebar.
Aku
termenung meresapi setiap kata yang Yuan ucapkan. Memang benar semua
itu. Lalu apa yang masih membuatku ragu. Entahlah, aku sendiri bingung
dengan jalan pikiranku.
“Oppa, kau yakin tak akan menyesal melewatkan hari ini tanpa mereka lagi?”
Diam. Yah, lagi-lagi aku hanya bisa terdiam untuk kesekian kalinya mencerna perkataan kekasihku.
“Aku
tak sehebat mereka Yuan-ah. Aku tak setampan Siwon hyung. Aku juga tak
sejago ngedance seperti Eunhyuk hyung. Suaraku tak semerdu Yesung hyung.
Tanpa ada akupun mereka tetap bersinar Yuan-ah.” Jelasku lagi.
“Aish, kenapa kau sungguh pabo oppa?”
“Mwo???” Kagetku atas ucapannya. “Pabo??”
“Ne,
neo paboya. Memang benar yang kau ucapkan, tapi tak sadarkah oppa. Kau
memiliki pesona tersendiri bagi pada ELF. Senyummu oppa. Tak ada
seorangpun dari member Super Junior yang dapat menyaingi senyum
andalanmu. Oppa, kau adalah Snow White kami. Bagi kami, ELF, hanya
seorang Kim Kibum yang berhak mendapatkan julukan Killer Smiller.”
DEG.
Benar kata Yuan. ELF, Snowers merekalah menjadikan seorang Kim Kibum
menjadi Kibum Super Junior. Mereka yang selalu memberikan support
untukku. Kenapa aku bisa melupakannya? Mengapa aku meragukan ketulusan
mereka?
“Yuan-ah…”
“Hem. Sekarang kau sudah sadar oppa?” ucapnya sambil tersenyum manis. Senyuman yang dulu mampu meluluhkan hati seorang Kibum.
“Gomapta Yuan-ah.”
Kutarik
lembut lengan kanannya, membawa tubuh mungilnya ke dalam pelukanku.
Kubelai mesra kepalanya. Sejenak kami melupakan perbincangan yang baru
saja terjadi. Kami sama-sama diam menikmati kesejukan angin yang
berhembus. Seolah-olah angin itu membawa pergi keraguan yang selama ini
menghantuiku.
“Saranghae Yuan-ah.” Bisikku tepat disamping telinganya.
“Nado saranghaeyo oppa.” Jawabnya. Satu kalimat yang menjadi candu tersendiri buatku.
“Maukah kau menemamiku menemui mereka Yuan-ah.” Ajakku.
“Ehm.” Angguknya cepat. “Tentu saja oppa.”
Aku sudah akan berdiri tapi terhenti oleh ucapan dari bibirnya.
“Kyaaa, Donghae oppa. Aku akan bertemu denganmu. Haengbokhaeyo.”
“Mworago? Donghae hyung? Yak, Liu Nan Yuan bisa-bisanya kau memuji namja lain di depan namjachingumu?”
“O..o..oppa,
jangan marah ne. Kau terlihat menakutkan saat melotot seperti itu.”
Katanya takut sembari memundurkan langkah menghindariku. Melihat
gelagatnya dengan cepat kurengkuh tubuhnya.
“O..oppa, apa yang kau lakukan?”
“Memberi pelajaran padamu chagiya.”
CUP. Kukecup singkat daun bibirnya. Wajah Yuan seketika memerah seperti kepiting rebus.
“Lain kali jangan kau ulangi ne. Kalau tidak kau akan mendapatkan pelajaran lebih dari ini. Arrachi?”
Dia masih berada di alam bawah sadar. Aku terkikik geli melihatnya.
“Hana. Dul. Set.”
“OPPA. Neo. Jangan lari oppa. Awas kau.” Teriaknya.
IN OTHER SIDE
Author POV
“Hyung, setelah ini apakah kita masih ada jadwal?” Tanya Donghae pada manajer mereka.
“Ani, ini jadwal terakhir kalian untuk hari ini. Wae geurae Hae-ya?”
“Ah, tidak ada apa-apa. Aku hanya lelah dan ingin segera pulang ke dorm.” Jawab Donghae.
“Hae-ya, cepatlah. Sekarang giliran kita” Teriak Eunhyuk.
“Ah ne. Aku segera kesana Hyuk-ah.” Jawabnya tak kalah keras. “Hyung, aku merasa melupakan sesuatu hari ini. Apa hyung tahu?”
“Mwo? Mana aku tahu Hae-ya. Kau ini aneh sekali. Sudahlah cepat selesaikan sesi pemotretanmu, biar kita cepat pulang.”
--- SKIP ---
Semua member SJ sudah tiba di lobi apartemen mereka. Mereka bercengkerama ringan dan gembira.
“Akhirnya selesai juga. Aku sangat lelah.” Ujar Ryeowook.
“Baru kali ini pemotretan membutuhkan waktu yang lama.” Keluh Shindong.
“Ne. Aku sangat lelah dan lapar.” Kata Kyuhyun sambil mengusap-usap perut buncitnya (?)
“Ah, aku lupa kalau aku belum menyiapkan makan malam untuk kita. Eottohkae?” Ucap Ryeowook.
“Sudahlah,
lebih baik nanti kita beli makan di luar saja Wookie. Kau pasti juga
lelah untu memasak malam ini.” Kata Eunhyuk tenang.
“Wah, kali ini uri anchovy benar-benar bijak ne?” Ujar Kangin lalu mengacak ringan rambut Eunhyuk.
“Monyet,
ternyata tak salah Leeteuk hyung memilihmu menjadi leader sementara.”
Ejek Donghae lalu merangkul pundak Eunhyuk senang.
“Kurasa aku melupakan sesuatu hari ini.” Keluh Sungmin.
“Hyung, kau merasakannya juga. Keundae, aku tak bisa mengingatnya.” Desah Donghae frustasi.
“Tanggal berapa sekarang?” Ujar Sungmin keras.
“Tanggal 21 hyung.” Jawab Ryeowook dengan santai.
Hening. Semua tampak berpikir.
“Ulang tahun Kibum.” Teriak semua member serempak.
“Bagaimana ini, pabo kenapa aku bisa lupa?” Ucap Donghae dengan frustasi.
“Sudahlah Hae-ya, setalah sampai di dorm kita telepon dia saja. Dia pasti mengerti.” Ujar Sungmin menenangkan.
Semua member hanya bisa mengangguk setuju.
Kibum POV
Disini
aku, Dorm SJ. Tempat yang sangat aku rindukan. Ditemani Yuan, aku
menunggu mereka pulang. Tadi aku sempat mengirimi pesan singkat pada
manajer hyung, dia bilang kalau mereka sudah dalam perjalanan pulang.
“Seharusnya mereka sudah sampai.” Ucapku.
“Sabarlah oppa, mungkin mereka mampir ke suatu tempat terlebih dahulu.” Kata Yuan menenangkanku.
Terdengar
suara gaduh di depan pintu. Kurasa mereka sudah tiba. Kutengok yeoja
disebelahku, dia tersenyum senang. Aku pun ikut tersenyum melihatnya.
“Kami pulang.” Teriak seseorang yang kurasa itu adalah uri eternal magnae.
Lampu dinyalakan.
“Eoh, ada makanan. Huwa, terlihat lezat. Hyung, apa kau yang memesan semua makanan ini?” Tanya Ryeowook pada member lain.
“Ani, aku tak memesannya.” Kata Eunhyuk hyung.
“Aku juga tidak memesan makanan karena kupikir kau akan memasak Wookie.” Kata Shindong hyung.
Terlihat member lain menggelengkan kepala. Mereka juga terlihat bingung kenapa banyak makanan disini.
“Eoh, Kibum-ah.” Teriak Donghae hyung sambil menunjuk ke arahku.
Aku
hanya dapat tersenyum melihat tingkahnya. Wajah polos Donghae hyung
selalu membuatku ingin tertawa. Apa dia tidak sadar dengan umurnya.
“Ne hyung. Kalian sudah pulang? Apakah kalian lapar, kajja kita makan bersama.” Ucapku santai.
Donghae hyung berlari ke arahku lalu memelukku erat.
“Mianhae. Mian karena melupakan hari penting ini. Jadwal kami sangat padat.” Cecarnya sambil sesenggukan.
“Arraseo. Sudahlah hyung. Uljimayo, kau terlihat semakin pabo saat menangis seperti ini.” Ucapku bermaksud menenangkannya.
“Yak,
snow white. Kenapa kau malah mengejek ikanku, apa kau tak sadar jika
kaulah yang membuatnya menangis.” Teriak Eunhyuk hyung lalu memukulku
pelan.
“Kekeke, mian hyung. Aku hanya bercanda.”
“Aigo, kenapa uri Kibum lidahnya sekarang setajam setan magnae ini.” Celetuk Kangin hyung.
“Mwo, mwo, mwo? Apa ada yang salah denganku?” Tanya Kyuhyun memasang wajah polosnya.
“Sudahlah
Kyunie, apa yang dikatakan Kangin hyung memang benar. Lidahmu itu cukup
tajam. Bahkan lebih tajam dari Heechul hyung.” Kata Sungmin hyung
santai.
“Minnie, coba kau ulangi lagi apa yang barusan kau
katakan.” Ucap Heechul hyung dengan santai sambil mengalungkan lengannya
di leher Sungmin hyung.
“Eh, Heechul hyung sejak kapan kau disini?” Tanya Sungmin hyung takut.
“Hem,
coba kau ulangi lagi tadi yang barusan kau katakan. Yak, kelinci.
Berani kau ya, awas kau.” Teriak Heechul hyung lalu mengejar Sungmin
hyung yang berlari mengelilingi seluruh sudut dorm.
“Ah, Heechul hyung belum berubah ne?” tanyaku pada setiap member.
“Ne, kau lihat sendiri kan Kibum-ah.” Jawab Donghae hyung yang masih dengan setia menempel (?) disisiku.
“Hyung, Heebum eodiseo? Apa kau merawat anak kita dengan baik?” Tanyaku melerai.
“Tentu saja Kibum-ah. Aku merawatnya dengan sangat baik. Kau tak mempercayaiku?” Selidik Heechul hyung.
“Ani, kau memang bisa diandalkan hyung.”
“Kibum-ah, siapa yeojacantik di belakangmu itu?” Tanya Ryeowook.
Ah,
karena terlalu asik melihat pertengkaran Heechul dan Sungmin hyung aku
jadi melupakannya. Kutarik ringan tangannya agar mendekat disebelah
kananku. Karena disamping kiriku masih dengan setia berdiri ikan Mokpo.
“Kenalkan. Liu Nan Yuan. Kekasihku.” Ujarku santai.
“Anneyong haseyo. Liu Nan Yuan imnida. Oppadeul bisa memanggilku Yuan.”
“Liu? Apa kau ada hubungan dengan Liu Rin Liang?” Tanya Eunhyuk hyung.
“Ne? Ah, bagaimana oppa mengenalnya? Dia adalah kakak sepupuku yang tinggal di Taipei.”
“Aigo,
ternyata di dunia ini penuh kebetulan ne. Rin Liang adalah kekasih
Zhoumi Hyung. Kau pasti mengenal Zhoumi kan?” Jelas Donghae hyung.
Aku sama sekali tak menyangka. Ternyata Zhoumi hyung sudah memiliki kekasih dan kekasihnya adalah sepupu dari yeojaku.
“Kibum-ah, mengapa kau disini?” Tanya Kangin.
“Apa aku sudah tak boleh kesini hyung?” Ucapku memojokkan.
“Aniya, maksudku…”
“Hahahaha,
gwaenchana hyung. Aku tahu. Aku merindukan kalian. Jadi aku putuskan
untuk kesini menghabiskan hari bahagiaku bersama kalian.”
“Kibum-ah.” Ucap mereka serempak.
“Kajja
oppadeul, aku tahu kalian pasti belum makan malam. Aku dan Kibum oppa
sudah menyiapkan beberapa makanan, semoga kalian suka.”
Gadis ini, selalu bisa mencairkan suasana. Aku semakin yakin jika memang yeoja inilah yang diciptakan Tuhan untukku.
Kami
menghabiskan sisa hari ini sambil menikmati makanan buatan Yuan dan
sesekali disertai canda tawa dari member. Guyonan Shindong hyung yang
ditanggapi Kyuhyun maupun Eunhyuk hyung.
“Kibum-ah, apakah kau akan kembali bersama kami lagi?” Tanya Donghae hyung.
Aku berpikir sejenak. Lalu tersenyum penuh arti. “Secepatnya hyung. Aku akan bersama kalian lagi.”
Semua member tersenyum bahagia mendengarkan jawabanku.
“Terima kasih Tuhan kau berikan keluarga kedua padaku.” Kataku dalam hati.
END
Nah, akhirnya kelar juga. Fanfiction ini author buat hanya dalam waktu 2 jam.
Semoga
readers suka, jika tidak suka jangan BASH ne. Mohon tinggalkan Comment
sebagai review buat author agar lebih baik dalam menulis.
Saengil chukka hamnida Kibum oppa ^^
#ELFMissingKibum #HappyKiBumDay #KiBum27thbirthday #생일축하해요김기범#HappyKillerSmillerDay
ELF will waiting U oppa
Comeback soon ne :’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar