Disc
: Tulisan ini author buat sengaja untuk merayakan ulang tahun si setan magnae.
Special atas permintaan adik temuanku(?) di dunia maya. Semoga kau suka ne.
Seluruh cast milik Tuhan dan orangtua masing-masing. DILARANG copy paste tanpa
ijin dan menyalahgunakan FF ini. Apalagi untuk kepentingan pribadi. Adanya
kesamaan tokoh, alur, setting dan segala atributnya hanyalah ketidaksengajaan
author. Tidak suka dengan ceritanya, DON’T BASH. RCL tidak diwajibkan, lakukan
sesuka kalian, author tak akan memaksa lagi ^^
Dari
awal kau harusnya sadar, dia bukan hanya milikmu. Tapi milik semua ELF di dunia
ini. (Park Sung Rin)
Aku
tak bermaksud menyakitimu, semua itu hanya rekayasa. Satu-satunya wanita di
hatiku hanya kamu. (Cho Kyuhyun)
--- Story Begin
---
Musim dingin yang menyelimuti kota
Seoul akan segera berakhir. Mungkin dua atau tiga minggu lagi salju-salju putih
yang menumpuk di tepi jalan telah sepenuhnya mencair. Digantikan tunas-tunas
bunga liar dan semi dedaunan di ranting pohon. Tak ada lagi rona kedinginan yang
tampak di wajah para pejalan kaki. Semua terlihat bahagia dan bersemangat. Terlebih
awal Februari tahun ini bertepatan dengan tahun baru China. Semua masyarakat
kota Seoul merayakan hari membahagiakan tersebut.
Di antara sekian banyak orang yang
tengah bahagia merayakan hari itu, ada seorang namja yang tengah murung di
dalam kamarnya. Sudah satu jam lebih dia gelisah di atas tempat tidur king size
kesayangannya. Entah apa yang namja itu pikirkan. Dia seolah sedang memikirkan
jawaban dari soal matematika. Ah tidak, dia sangat pintar di bidang itu.
Mungkin baginya, permasalahan ini jauh lebih sulit diselesaikan daripada soal
olimpiade matematika manapun.
“Kyuhyun-ah!” Teriak seseorang dari
luar kamar. Merasa namanya disebut, namja itu akhirnya bangkit dari kasurnya.
Dengan malas dia berjalan ke arah pintu. Dibukanya perlahan pintu tersebut.
Setelah pintu terbuka sepenuhnya, terlihat seorang namja bermata bulat tengah
menatap ragu padanya. Koki dari seluruh penghuni dorm ini, Kim Ryeowook.
“Wae?”
“Kau tak apa kutinggal sendiri,
Kyuhyun-ah? Atau kau ingin ikut aku ke Sukira?”
“Aniya. Kau pergilah sendiri. Aku
sedang malas Wookie.”
“Baiklah, aku sudah memasak beberapa
makanan. Kalau kau lapar ambil saja di dapur. Aku pergi.”
Namja bernama Kyuhyun tadi melambai
malas pada Ryeowook. Setelah kepergian Ryeowook. Kyuhyun kembali masuk ke
kamar. Mengambil kekasihnya lalu menuju ruang tengah dorm. Dia duduk dengan
tenang sambil memainkan kekasihnya. Tangannya dengan lincah menggerak-gerakkan
tombol yang ada pada benda layar datar berwarna putih tersebut. Jika sudah
menyentuh PSP, Kyuhyun anggota termuda dari dorm ini akan lupa dengan
segalanya.
---ooo---
Di sudut lain kota Seoul, empat orang
gadis sedang berkumpul. Raut kegembiraan terpatri jelas di wajah ketiga gadis
tersbut. Tapi ada satu yang terlihat murung. Dia sesekali melirik ponsel
hitamnya. Terkesan menunggu pesan atau telepon dari seseorang. Beberapa kali
dia mendengus kasar. Gadis berkuncir kuda yang duduk di sebelah kanan gadis
tadi menyadari ada yang tak beres.
“Gwaencaha? Kau terlihat memikirkan
sesuatu?” Tanya gadis berkuncir kuda yang ternyata kakak dari gadis murung
tadi. Kedua gadis yang duduk di seberang meja langsung menghentikan
pembicaraan.
“Nde? Aku baik-baik saja Min Rin
eonnie.”
“Kau yakin Sung Rin-ah? Wajahmu
terlihat pucat. Kau sakit?” Tanya gadis bermata sipit di hadapan Min Rin. Sung
Rin mengalihkan perhatiannya pada sahabatnya tersebut.
“Jeongmalyo. Aku baik-baik saja, Yumi.”
Sung Rin menjawab penuh penekanan. Meyakinkan ketiga yeoja di hadapannya bahwa
dia baik-baik saja.
“Sudahlah, mungkin Sung Rin belum siap
bercerita. Biarkan saja dulu, benarkan Sung Rin-ah?”
“Gomawo Hee Young eonnie. Tapi aku
tidak apa-apa. Sungguh.” Sung Rin menampilkan senyum terbaiknya. Yumi dan Hee
Young ikut tersenyum melihatnya. Namun tidak demikian dengan Min Rin, ada
sesuatu yang masih mengganjal hatinya. Dia sangat yakin adiknya sedang tidak
baik-baik saja.
Mereka berempat kembali terlibat dalam
percakapan serius. Yumi terlihat paling antusias. Di antara mereka berempat,
Yumi yang paling menyukai hal-hal semacam ini. Pesta Kejutan. Yah, dia akan
selalu bersemangat membahas surprise party. Ditambah lagi pesta kali ini untuk
orang yang paling menyebalkan menurut Yumi. Pesta ulangtahun magnae Super
Junior, Cho Kyuhyun.
Hal sebaliknya terjadi pada Sung Rin.
Meskipun dia selalu tersenyum dan menimpali gurauan Hee Young. Sebenarnya Sung
Rin tidak begitu menyukai ide dari Yumi. Diam. Hanya itu yang dapat ia lakukan.
Bagaimanapun dia bukan siapa-siapa. Dia ada disini karena Min Rin tak tega
meninggalkan Sung Rin sendirian di rumah. Sementara kedua orangtuanya sedang
mengunjungi nenek mereka di Ilsan. Yumi, kekasih dari seorang Heechul Super
Junior yang memiliki hak mutlak untuk pesta ini. Heechul sudah memberi ijin untuk
melakukan sesukanya, karena semua member Super Junior sedang sibuk dengan
kegiatan individu. Jika saja Donghae, Eunhyuk dan Siwon tidak ke Filipina. Sung
Rin dapat menjamin kakaknya pasti sudah pergi berkencan dengan si nemo pendek
dari Mokpo tersebut. Begitupun dengan Hee Young, jika saja Yesung medapatkan
ijin cuti dari wajib militer di libur Lunar Year ini. Menurut Sung Rin, Hee
Young akan melakukan hal yang sama dengan Min Rin. Berkencan dengan si kepala
besar.
“Sung Rin-ah, bagaimana menurutmu? Apakah
kau setuju dengan ide ini?”
Sung Rin tersentak. Dia menatap Yumi
bingung. Setelah menyadari situasi, Sung Rin mengangguk cepat. “Ne, kurasa ide
ini menarik.”
“Aku tak sabar ingin membongkar semua
rahasia magnae setan itu. Bagaimana dengan kalian? Hee Young? Min Rin? Bukankah
nasib kalian tak jauh berbeda denganku, selalu dikerjai tuan Cho berjerawat nan
menyebalkan itu?”
Aku terkekeh mendengar gerutuan Yumi.
Memang keusilan seorang Cho Kyuhyun sudah menjadi rahasia umum. Namun Sung Rin
sama sekali belum pernah mendengar pengakuan langsung dari korbannya. Ini
pertama kalinya dia mendengar hal itu. Untuk sejenak Sung Rin melupakan beban
pikirannya. Dia tertawa lepas menambah ayu di wajah cantiknya.
---ooo---