Jumat, 28 Februari 2014

[FanFiction] Ssstt... This Is Secret



Title                 : Ssstt… This is Secret
Author             : Yukihae
Main Cast        : Hongbin (VIXX) – Yoon Se Mi (OC)
Length             : Oneshoot
Genre              : Romance, Fluff
Rated              : G
Disc             : Hongbin dan member VIXX yang muncul di FanFict ini milik Tuhan, orangtuanya dan Starlight di penjuru dunia. Original cast dalam cerita seutuhnya milik author. Ide cerita murni dari otak author. Jika ada kemiripan jalan cerita, itu hanya kebetulan semata tanpa ada unsur plagiat dari sumber lain. Don’t copast! Don’t bash! Don’t don yang lain pokoknya!!! Kalo gak suka, gak usah baca. So simple.

WARNING Typos dan kawan-kawannya!!! Alur yang ketebak maupun feel yang datar, sedatar muka Jung Taek Won #abaikanbagianini ^^


~~~Story Begin~~~

Menunggu. Satu kata yang selalu membuatku kesal. Hal yang paling aku benci dan tidak aku sukai. Sebagai mahasiswa semester akhir, waktu sangatlah penting. Tidak. Seharusnya bagi semua orang waktu sangatlah penting bukan?
“Silahkan menunya.”
Sebuah senyum paksa terukir di bibir tipisku. Kuanggukan kepala pada pelayan laki-laki yang berdiri di hadapanku ini. Dia membalas senyumku tulus. Sama sekali tidak tersinggung dengan sikap tidak sopanku. Kemudian dia melangkah pergi, kembali ke belakang meja yang hanya boleh dimasuki staff.
Penampilannya rapi, mungkin dia mahasiswa yang bekerja part time. Tak heran, karena di Seoul memang banyak mahasiswa yang mengambil kerja paruh waktu. Begitupun denganku. Lumayan untuk menambah uang makan.
“Sudah ingin memesan?” sapa laki-laki tadi dengan ramah. Membuyarkan lamunan liarku. Aku tersenyum kikuk, lalu segera mencermati menu yang tersedia.
“Satu choco coffee,” jawabku berusaha terdengar ramah.
Pelayan bernama Hongbin—begitu yang tertulis di nametag—mengangguk hormat. Sebuah senyuman masih menghiasi wajahnya yang tampan. Tunggu dulu, mengapa aku jadi memujinya?
Hampir lima belas menit, Min Ah tak juga datang. Aku mulai bosan. Kukeluarkan gadget putih kesayanganku. Ternyata ada sinyal wifi tertutup. Tak ada salahnya memanfaatkan fasilitas, toh wifi ini disediakan untuk semua pelanggan.

Kepalaku menengok ke kanan kiri, mencari pelayan yang bisa ditanyai password untuk mengakses wifi di sini. Mataku berserobok dengan manik mata hitam milik Hongbin. Untuk ketiga kalinya dia kembali menghampiriku.
“Ada lagi yang bisa saya bantu?”
“Em, password untuk login wifi?”
“Saya tampan.”
“Eh? Ah, iya saya tahu itu. Anda memang tampan. Tapi saya bertanya password untuk bisa mengakses wifi.”
Hongbin tergelak mendengar perkataanku. Aku mengernyit bingung melihatnya tertawa. Memangnya apa yang lucu?
“Anda salah sangka, Nona. S-A-Y-A-T-A-M-P-A-N. Saya tampan. Itulah passwordnya.”
Sudut bibir Hongbin bergetar, dia berusaha menahan agar tidak kembali tertawa. Aku tersenyum kikuk, malu atas sikap konyol yang baru saja aku lakukan. Kualihkan pandanganku keluar jendela. Menatap rintik hujan yang turun beberapa menit tadi. Menyembunyikan semburat merah di tulang pipiku. 
“Ehm.” Sebuah dehaman memaksaku untuk menoleh.
“Terima kasih atas pujiannya. Ini choco coffee pesanan Anda. Selamat menikmati.” Ujarnya basa-basi. Lalu melangkah pergi, meninggalkanku yang masih shock atas ucapannya barusan.        
---ooo---

Seminggu telah berlalu sejak peristiwa memalukan di Meiji Café. Aku kembali menginjakkan kaki di tempat ini. Aku mendesah lega saat memasuki Café. Di sudut Café terlihat Min Ah sedang sibuk berkutat dengan ponsel putihnya. Dengan senyum terkembang aku menghampiri sahabatku tersebut.
“Sudah lama nunggu?”
“Hem, baru setengah jam.”
“Ei, jangan berbohong. Ini baru jam 4, sesuai waktu janjian kita. Berarti aku tidak terlambat,” ujarku santai lalu mengeluarkan laptop tanpa memedulikan tatapan membunuh dari Min Ah.
Kutengok ke kanan kiri, mencari pelayan hendak memesan. Sialnya manik mataku justru bertemu dengan iris mata Hongbin. Lelaki tampan sekaligus menyebalkan.
“Ada yang bisa saya bantu, Nona?”
“Yah, satu hot chocholate original.”
“Baiklah, silakan tunggu sebentar.”
Aku menatap punggung tegap milik Hongbin. Badannya sangat atletis. Sungguh mempesona. Membuat imajinasi otakku menjadi liar. Aku menggeleng cepat, menghapus pikiran kotor yang berkelebat di kepalaku.
Sambil menunggu pesananku datang, aku dan Min Ah membahas tugas kuliah. Tugas yang merusak hari special ini. Karena tugas sialan tersebut harus dikumpulkan besok. Selayaknya anak muda lainnya, aku ingin di hari valentine seperti ini bisa merayakan moment special dengan teman-temanku. Entah sekedar kumpul bersama, ataupun menghabiskan waktu untuk berbelanja. Hal yang umum dilakukan setiap gadis.
 “Se Mi-ya, kau mendengarku?”
“Eh? Kau bilang apa barusan?”
“Ck, kau melamun? Aku ada janji dengan Leo. Tak apa aku tinggal duluan. Kau tinggal mengedit sedikit makalah kita. Bisa kan?”
“Baiklah. Selamat bersenang-senang. Salam untuk Leo.”
Kupaksa bibirku untuk membentuk sebuah senyuman. Ada rasa iri melihat sahabatku tersebut berkencan.
“Ah, seandainya aku mempunyai pacar,” keluhku lirih. Takut ada orang lain yang mendengarnya.
“Ehm.” Sebuah dehaman membuatku mendongakkan kepala. Sial, jarak sedekat ini membuatku semakin mengagumi ketampanan Hongbin.
“Ini pesanan Anda.”
Hongbin membungkuk hormat. Saat hendak pergi, refleks tanganku memegang pergelangan tangannya. “Sorry. Bisa aku mengetahui password wifi…”
“Tentu saja. Tunggu sebentar. Biar saya tuliskan di kertas, password minggu ini cukup panjang.”
Aku mengangguk, lalu kubiarkan Hongbin kembali ke ruang staff. Selang lima menit, dia sudah berdiri di hadapanku. Wajahnya dihiaskan sebuah senyuman. Senyuman misterius yang membuatku mengernyit bingung.
“Ini passwordnya Nona.”
Kuterima secarik kertas berwarna merah muda dari tangan Hongbin. Kualihkan fokus perhatianku pada kertas tersebut.

+6285673845900
Ini nomor ponselku, jika ingin meminta password. Hubungi aku.
Hongbin

“Daripada hanya mengagumi dalam diam. Bukankah lebih baik kita berkenalan secara langsung? Min Ah, dia sahabatku. Dan aku sudah mendengar tentangmu darinya. Kau mengagumiku, heum?”
BLUSH… Wajahku memerah seketika. Well, sepertinya valentine day tahun ini akan lebih berkesan.
“Ssstt… ini rahasia kita. Senang berkenalan denganmu, Se Mi-ssi.”

--fin--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar