Senin, 03 Februari 2014

[FanFiction] Kyuhyun - Liar Detected



Disc : Tulisan ini author buat sengaja untuk merayakan ulang tahun si setan magnae. Special atas permintaan adik temuanku(?) di dunia maya. Semoga kau suka ne. Seluruh cast milik Tuhan dan orangtua masing-masing. DILARANG copy paste tanpa ijin dan menyalahgunakan FF ini. Apalagi untuk kepentingan pribadi. Adanya kesamaan tokoh, alur, setting dan segala atributnya hanyalah ketidaksengajaan author. Tidak suka dengan ceritanya, DON’T BASH. RCL tidak diwajibkan, lakukan sesuka kalian, author tak akan memaksa lagi ^^
                                            
Dari awal kau harusnya sadar, dia bukan hanya milikmu. Tapi milik semua ELF di dunia ini. (Park Sung Rin)
Aku tak bermaksud menyakitimu, semua itu hanya rekayasa. Satu-satunya wanita di hatiku hanya kamu. (Cho Kyuhyun)

--- Story Begin ---

Musim dingin yang menyelimuti kota Seoul akan segera berakhir. Mungkin dua atau tiga minggu lagi salju-salju putih yang menumpuk di tepi jalan telah sepenuhnya mencair. Digantikan tunas-tunas bunga liar dan semi dedaunan di ranting pohon. Tak ada lagi rona kedinginan yang tampak di wajah para pejalan kaki. Semua terlihat bahagia dan bersemangat. Terlebih awal Februari tahun ini bertepatan dengan tahun baru China. Semua masyarakat kota Seoul merayakan hari membahagiakan tersebut.
Di antara sekian banyak orang yang tengah bahagia merayakan hari itu, ada seorang namja yang tengah murung di dalam kamarnya. Sudah satu jam lebih dia gelisah di atas tempat tidur king size kesayangannya. Entah apa yang namja itu pikirkan. Dia seolah sedang memikirkan jawaban dari soal matematika. Ah tidak, dia sangat pintar di bidang itu. Mungkin baginya, permasalahan ini jauh lebih sulit diselesaikan daripada soal olimpiade matematika manapun.
“Kyuhyun-ah!” Teriak seseorang dari luar kamar. Merasa namanya disebut, namja itu akhirnya bangkit dari kasurnya. Dengan malas dia berjalan ke arah pintu. Dibukanya perlahan pintu tersebut. Setelah pintu terbuka sepenuhnya, terlihat seorang namja bermata bulat tengah menatap ragu padanya. Koki dari seluruh penghuni dorm ini, Kim Ryeowook.
“Wae?”
“Kau tak apa kutinggal sendiri, Kyuhyun-ah? Atau kau ingin ikut aku ke Sukira?”
“Aniya. Kau pergilah sendiri. Aku sedang malas Wookie.”
“Baiklah, aku sudah memasak beberapa makanan. Kalau kau lapar ambil saja di dapur. Aku pergi.”
Namja bernama Kyuhyun tadi melambai malas pada Ryeowook. Setelah kepergian Ryeowook. Kyuhyun kembali masuk ke kamar. Mengambil kekasihnya lalu menuju ruang tengah dorm. Dia duduk dengan tenang sambil memainkan kekasihnya. Tangannya dengan lincah menggerak-gerakkan tombol yang ada pada benda layar datar berwarna putih tersebut. Jika sudah menyentuh PSP, Kyuhyun anggota termuda dari dorm ini akan lupa dengan segalanya.
---ooo---

Di sudut lain kota Seoul, empat orang gadis sedang berkumpul. Raut kegembiraan terpatri jelas di wajah ketiga gadis tersbut. Tapi ada satu yang terlihat murung. Dia sesekali melirik ponsel hitamnya. Terkesan menunggu pesan atau telepon dari seseorang. Beberapa kali dia mendengus kasar. Gadis berkuncir kuda yang duduk di sebelah kanan gadis tadi menyadari ada yang tak beres.
“Gwaencaha? Kau terlihat memikirkan sesuatu?” Tanya gadis berkuncir kuda yang ternyata kakak dari gadis murung tadi. Kedua gadis yang duduk di seberang meja langsung menghentikan pembicaraan.
“Nde? Aku baik-baik saja Min Rin eonnie.”
“Kau yakin Sung Rin-ah? Wajahmu terlihat pucat. Kau sakit?” Tanya gadis bermata sipit di hadapan Min Rin. Sung Rin mengalihkan perhatiannya pada sahabatnya tersebut.
“Jeongmalyo. Aku baik-baik saja, Yumi.” Sung Rin menjawab penuh penekanan. Meyakinkan ketiga yeoja di hadapannya bahwa dia baik-baik saja.
“Sudahlah, mungkin Sung Rin belum siap bercerita. Biarkan saja dulu, benarkan Sung Rin-ah?”
“Gomawo Hee Young eonnie. Tapi aku tidak apa-apa. Sungguh.” Sung Rin menampilkan senyum terbaiknya. Yumi dan Hee Young ikut tersenyum melihatnya. Namun tidak demikian dengan Min Rin, ada sesuatu yang masih mengganjal hatinya. Dia sangat yakin adiknya sedang tidak baik-baik saja.
Mereka berempat kembali terlibat dalam percakapan serius. Yumi terlihat paling antusias. Di antara mereka berempat, Yumi yang paling menyukai hal-hal semacam ini. Pesta Kejutan. Yah, dia akan selalu bersemangat membahas surprise party. Ditambah lagi pesta kali ini untuk orang yang paling menyebalkan menurut Yumi. Pesta ulangtahun magnae Super Junior, Cho Kyuhyun.
Hal sebaliknya terjadi pada Sung Rin. Meskipun dia selalu tersenyum dan menimpali gurauan Hee Young. Sebenarnya Sung Rin tidak begitu menyukai ide dari Yumi. Diam. Hanya itu yang dapat ia lakukan. Bagaimanapun dia bukan siapa-siapa. Dia ada disini karena Min Rin tak tega meninggalkan Sung Rin sendirian di rumah. Sementara kedua orangtuanya sedang mengunjungi nenek mereka di Ilsan. Yumi, kekasih dari seorang Heechul Super Junior yang memiliki hak mutlak untuk pesta ini. Heechul sudah memberi ijin untuk melakukan sesukanya, karena semua member Super Junior sedang sibuk dengan kegiatan individu. Jika saja Donghae, Eunhyuk dan Siwon tidak ke Filipina. Sung Rin dapat menjamin kakaknya pasti sudah pergi berkencan dengan si nemo pendek dari Mokpo tersebut. Begitupun dengan Hee Young, jika saja Yesung medapatkan ijin cuti dari wajib militer di libur Lunar Year ini. Menurut Sung Rin, Hee Young akan melakukan hal yang sama dengan Min Rin. Berkencan dengan si kepala besar.
“Sung Rin-ah, bagaimana menurutmu? Apakah kau setuju dengan ide ini?”
Sung Rin tersentak. Dia menatap Yumi bingung. Setelah menyadari situasi, Sung Rin mengangguk cepat. “Ne, kurasa ide ini menarik.”
“Aku tak sabar ingin membongkar semua rahasia magnae setan itu. Bagaimana dengan kalian? Hee Young? Min Rin? Bukankah nasib kalian tak jauh berbeda denganku, selalu dikerjai tuan Cho berjerawat nan menyebalkan itu?”
Aku terkekeh mendengar gerutuan Yumi. Memang keusilan seorang Cho Kyuhyun sudah menjadi rahasia umum. Namun Sung Rin sama sekali belum pernah mendengar pengakuan langsung dari korbannya. Ini pertama kalinya dia mendengar hal itu. Untuk sejenak Sung Rin melupakan beban pikirannya. Dia tertawa lepas menambah ayu di wajah cantiknya.
---ooo---


Bosan bermain dengan PSP kesayangannya. Kyuhyun menyalakan salah satu laptopnya. Diketiknya beberapa tombol sebagai sandi dari benda elektornik multifungsi tersebut. Kyuhyun tersenyum melihat wallpaper yang terpampang. Sebuah gambar yang menampilkan seorang yeoja tengah dipeluk dari belakang oleh seorang namja. Tak lama senyum itu terlukis di wajah Kyuhyun. Detik berikutnya dia terlihat murung. Sinar matanya meredup, kalau saja ada yang melihatnya saat ini. Pasti orang itu akan mengatakan mata Kyuhyun seperti mata Lee Donghae. Sendu. Terluka.
“Mianhae telah membuatmu kecewa. Itu bukan keinginanku. Semua hanya tuntutan pekerjaan. Mian. Jeongmal mianhae. Aku tak bisa jika harus kehilanganmu.” Kyuhyun meracau. Dirinya berbicara pada sosok yeoja cantik berambut curly sebahu di wallpaper laptop tadi. Seolah apa yang dia ucapkan akan didengar secara langsung oleh yeoja tersebut. Yeoja yang beruntung telah menempati ruang khusus di hati Kyuhyun. Pria dingin, cuek, bermulut pedas yang digandrungi banyak wanita di luar sana. Yeoja yang kini menyandang status sebagai kekasih Cho Kyuhyun.

“Kalian berciuman oppa? Bukan hanya dengan satu wanita. Tapi tiga sekaligus. Kau bilang untuk tidak marah?!”
“Chagiya, dengarkan dulu…”
“Dengarkan apalagi oppa? Kau bahkan tak mengatakan padaku sama sekali tentang hal itu. Aku tahu itu memang profesimu, tapi tetap saja sakit. Apoyo. Hiks… Aku…”
“Chagiya, semua itu hanya scenario. Sungguh. Percayalah chagi. Hanya kau yang mengisi hatiku.”
“Cukup oppa. Biarkan aku sendiri. Untuk sementara aku tak ingin berjumpa denganmu. Ka! Pergilah. Kumohon.”
Kyuhyun hendak meraih tubuh mungil tersbut dalam dekapannya. Menenangkan dan  menghapus setiap bulir yang menetes dari sudut mata almond tersebut. Tapi dia urung melakukannya. Kyuhyun sudah hafal perangai yeoja di hadapannya ini. Jika ia tetap memaksa tinggal, hal lebih buruk bisa saja terjadi. Kyuhyun belum siap jika harus kehilangan yeoja tersebut. Akhirnya Kyuhyun berbalik meninggalkan tempat itu.
Kyuhyun mengakui salah, dia tak menceritakan mengenai musical terbaru yang sedang dilakoni. Dengan siapa Kyuhyun beradu acting belum sempat pula ia menjelaskan. Meskipun Kyuhyun yakin gadisnya sudah mengetahui berita tersebut dari berbagai media. Baik elektronik maupun cetak. Kyuhyun tak menyangkan jika gadisnya akan semarah ini. Kyuhyun menjambak frustasi rambut hitamnya.

Dihempaskan tubuh gempal miliknya di atas sofa. Tiga bantal yang berada di atas sofa sudah melayang ke berbagai tempat. Dekat meja makan, di sebelah rak TV dan di dekat pintu kamar EunHae. Kyuhyun memejamkan mata, mencoba menghapus kenangan buruk yang dialaminya tiga hari yang lalu. Pelan tapi pasti nafasnya mulai teratur, Kyuhyun tertidur.
Selang satu jam sejak Kyuhyun tertidur, seorang namja berparas cantik memasuki dorm. Namja itu mendecak kesal melihat ulah dongsaengnya. Dipungutinya bantal-bantal tadi lalu melemparkan ke atas tubuh Kyuhyun. Kaget karena merasa tertimpa sesuatu, Kyuhyun terduduk di atas sofa. Terbangun dari alam mimpi. Dia mengercapkan matanya berulang kali, mengumpulkan ceceran ruhnya yang beterbangan. Setelah kesadarannya terkumpul, ditatapnya tajam si pelaku.
“Yak! Kenapa kau melemparkan bantal ini ke arahku? Ck, mengganggu saja.”
“Neo!” Teriak namja cantik itu tak kalah keras. Diacungkan jari telunjuknya ke arah Kyuhyun. “Aku ini lebih tua darimu. Panggil ‘hyung’ padaku. Dasar karung beras.”
“Mworago? Karung beras? Kim Heechul-ssi, neo….”
“Ne. Karung beras. Lihatlah postur tubuhmu, tak jauh beda dengan sekarung beras bukan?” Ejek namja cantik yang diketahui bernama Heechul. Salah satu member Super Junior yang terkenal galak dan memiliki kepribadian empat dimensi.
“Aish, aku benar-benar menghancurkan mood-ku. Aku sedang kesal, jangan membuatku semakin kesal.”
“Wae? Apa karena semua member tak ada di sini untuk merayakan hari ulang tahunmu? Tenang saja, aku sudah mengundang beberapa teman untuk datang kemari. Bersiap-siaplah.” Heechul menampilkan senyum licik. Melihat senyuman di wajah manis Heechul, Kyuhyun bergidik ngeri. Dia merasakan aura gelap sebentar lagi akan mendekatinya. Pasti Heechul merencanakan sesuatu, pikirnya.
Ingin sekali dia pergi dari dorm ini, daripada harus menjadi korban kejahilan Heechul. Sayangnya semua itu sudah terlambat. Tidak ada jalan keluar yang aman. Pilihannya hanya dua. Keluar dengan selamat melalui pintu utama, itupun jika Heechul lengah dan tidak memergokinya kabur. Atau melompat dari jendela yang terletak di kamarnya. Tapi dorm ini terletak di lantai 11. Mustahil selamat jika dia nekad keluar melalui jendela, itu berarti dia mencoba bunuh diri.
---ooo---

Pukul 08.00 malam bel dorm Super Junior berdering. Heechul berlari menengok intercom, melihat orang yang ditunggu sudah datang. Dia segera membukakan pintu utama. Kyuhyun tidak terlalu acuh dengan tamu yang datang, dia masih asik bermain starcraft di kamar. Tamu yang dimaksud pasti member lain untuk merayakan surprise party, itu yang terlintas di benak Kyuhyun. Dia tahu betul semua member menyayanginya. Sudah pasti mereka akan curi-curi waktu untuk datang kemari.
“Kyunnie, kemarilah. Apa kau tak mau menyambut tamu kita? Mereka kemari khusus untuk merayakan pesta ulangtahunmu, Kyunnie.” Kyuhyun masih mengabaikan panggilan Heechul. Fokus perhatian Kyuhyun sepenuhnya tercurah pada layar laptop.
“Yak, Cho Kyuhyun. Jika dalam tiga detik kau tak juga keluar, akan aku buang semua PSP-mu. Hana… Dul…”
Mendengar ancaman Heechul, Kyuhyun langsung mem-pause permainannya. Dia berlari keluar sebelum Heechul benar-benar melakukan ancamannya.
“Se…”
“Hyung!” Pekik Kyuhyun yang seketika menghentikan hitungan Heechul. Heechul menoleh, wajahnya terlihat puas telah berhasil mengancam Kyuhyun. Kyuhyun memanyunkan bibir, kesal. Di lihatnya ke sekeliling Heechul. Kyuhyun terkejut mendapati ada empat yeoja berdiri di sekitar Heechul. Yeoja? Hei, bukankah ada aturan tidak boleh memasukkan yeoja ke dorm ini?
“Hahaha, bagaimana? Kau terkejut? Lihatlah chagi. Wajahnya sangat lucu. Surprise kita berhasil.”
Kyuhyun mendelik mendengar perkataan yeoja sipit yang mengalungkan tangannya ke lengan Heechul. Siapa lagi kalau bukan Yumi. Di sebelah kanan Yumi berdiri Hee Young, Kyuhyun juga sudah mengenalnya. Sedangkan di sebelah kiri –agak belakang— Heechul, berdiri dua yeoja. Min Rin, kekasih Donghae dan Sung Rin adiknya. Yah, Kyuhyun akui. Kejutan yang direncanakan Yumi dan Heechul kali ini berhasil. Seolah mendapat shock terapi, detak jantung Kyuhyun berjalan tak normal. Antara malu dan bingung harus bersikap bagaimana. Kyuhyun menunduk sekilas, lalu masuk ke kamar dan menutup pintunya.
Heechul menatap Yumi bingung. Sedangkan Yumi menampilkan kebingungan yang serupa. Akhirnya Heechul memutuskan untuk menghampiri kamar Kyuhyun.
“Kyuhyun-ah. Wae geurae? Mengapa kau masuk kembali?”
“Yak, Kim Heechul-ssi!!! Setidaknya beritahu aku jika tamu yang kau undang yeoja. Kau tak lihat aku hanya memakai singlet?! Biarkan aku ganti pakaian yang lebih pantas. Jangan cerewet!!!”
Heechul menoleh ke arah Yumi dan ketiga yeoja lainnya. Mereka tampak berpikir, satu detik… dua detik…
“HAHAHAHA…” Tawa kelima insan itu meledak seketika. Mereka baru menyadari jika Kyuhyun hanya memakai singlet dan celana pendek selutut. Bahkan Heechul sampai memegangi perut, terbahak membayangkan bagaimana reaksi dogsaengnya beberapa menit yang lalu.
Selang lima menit, Kyuhyun keluar dari kamarnya. Dia segera menuju ruang tengah dorm, di mana semua orang telah menunggu. Kyuhyun menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Masih merasa malu dengan kejadian tadi.
“Karena Kyuhyun sudah di sini, ayo kita bermain. Sambil menunggu pukul 12. Otte?” Usul Yumi. Heechul langsung mengangguk setuju, inilah saat yang paling ditunggu olehnya. Ketiga yeoja tadi pun hanya mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Yumi.
“Memangnya kita akan bermain apa, Yumi?”
“Tarraaa… Aku membeli benda ini special. Kita bermain ToD –True or Dare—yang memilih true, tangannya harus dimasukkan ke alat ini untuk mengejek kebenarannya. Seru bukan?”
Sung Rin meraih tangan kakaknya. Min Rin menoleh, menepuk pelan pundak sang adik seolah mengatakan ‘tidak apa-apa’. Sung Rin mencibir, dalam hati dia merutuki kebodohannya mengikuti ajakan Min Rin. Jika saja tadi dia memaksa pulang dan tak kemari, dia tak akan sekhawatir ini. Ada satu rahasia yang membuatnya selalu menghindari permainan konyol ini.
Reaksi Kyuhyun terhadap permainan ini pun tak jauh berbeda. Dia melotot kaget, lalu menendang alat pendeteksi kebohongan yang diletakkan Yumi di lantai. Semua kaget atas tindakan Kyuhyun. Dia memang terkenal evil, tapi tidak sekalipun bersikap kasar.
“Kyunnie. Apa yang kau lakukan?” Tegur Heechul.
“Aku tidak mau mengikuti permainan bodoh ini.” Ujar Kyuhyun ketus tanpa melihat lawan bicaranya.
“Wae? Apa kau takut? Ah, pasti kau menyembunyikan sesuatu. Jadi kau takut rahasiamu terbongkar. Iya kan?”
“Ani. Aku tak memiliki rahasia apa pun. Aku hanya malas memainkan permainan anak-anak seperti ini. Cih.”
“Sudahlah. Mengaku saja jika kau tak berani. Wah, tak kusangka evil ini memiliki ketakutan juga. Hahaha.” Heechul masih memancing emosi Kyuhyun. Bagaimanapun Heechul harus berhasil membuat Kyuhyun mengikuti permainan ini. Kalau tidak, dia tak akan selamat dari amukan Yumi.
“Yak! Sudah kubilang aku tidak berminat. Bukan takut.”
“Menyangkal adalah penegasan, Kyunnie. Yasudah kalau kau takut. Kita bermain berlima saja.” Celetuk Hee Young, ikut memanasi suasana.
“Siapa bilang berlima? Kau tak menghitungku, chagi?”
“Oppa!” Pekik Hee Young senang saat melihat kedatangan Yesung, kekasihnya. Heechul nyaris berteriak senang, sepertinya rencana kali ini akan sukses. Dia sudah mengirim pesan pada Yesung untuk menyempatkan pulang ke dorm. Beruntung atasan Yesung di wajib militer mengijinkannya pulang.
Hee Young bangkit dari duduknya, menghampiri Yesung dan menenggelamkan diri ke dalam pelukannya. Yesung membalas pelukan Hee Young, diusapnya pelang tubuh kekasihnya tersebut.
“Aish, kalian membuatku iri. Geumanhae Young-ah. Aku semakin merindukan ikan pendek jika terus-terusan melihatmu seperti itu.”
Sung Rin terkekeh mendengar protes dari Min Rin. Sedangkan Hee Young, dia menjulurkan lidahnya. Mengejek sahabatnye tersebut. Melihat perbuatan Hee Young, Min Rin makin kesal.
“Jadi setan magnae tak berani ikut permainan ini kalau aku tak salah dengar. Benar begitu, hyung?”
“Ne. Tepat sekali tebakanmu Yesung-ah.”
“Yak! Aku tidak bilang begitu.” Elak Kyuhyun, dia masih tidak terima dikatakan takut. “Geurae, kajja kita main. Biar kalian puas.”
Yesung ber-highfive dengan Heechul. Jebakan mereka berhasil. Di samping kiri Heechul, Yumi pun menjotoskan tinjunya ke atas. Sung Rin meringis, sesuatu yang bruruk akan terjadi pikirnya. Demi kantong doraemon, dia membutuhkan pintu kemana saja untuk enyah dari tempat ini.
Akhirnya mereka bertujuh bermain ToD. Permainan menggunakan botol kosong yang diputar di tengah lingkaran manusia tersebut. Orang yang ditunjuk oleh ujung botol mendapat giliran berbicara. Antara menjawab dengan jujur pertanyaan atau memilih tantangan. Giliran pertama jatuh pada Min Rin.
“True or Dare?” Ucap semuanya serempak. Min Rin Nampak berpikir.
“True.” Ujarnya mantap. Yumi memasangkan liar detected di telapak tangan Min Rin.
“Aku yang tanya.” Kyuhyun memasang smirk andalannya. “Sudahkah Donghae hyung menciummu?”
Min Rin menatap Kyuhyun datar. Semua orang yang di ruangan tampak penasaran dengan jawaban Min Rin. “Ani.”
Kedip lampu di liar detected mengarah ke warna hijau. Tangan Min Rin pun tidak bereaksi apa-apa. Itu artinya Min Rin menjawab dengan jujur. Kyuhyun melongo mendengar jawaban Min Rin. Yesung dan Heechul pun terlihat kecewa dengan jawaban yang dilontarkan.
“Sudah setahun lebih namun belum pernah melakukan ciuman? Ck, Donghae memang sangat lambat.” Mulut pedas dari Heechul tak terkontrol. Dia bergumam pelan namun masih mampu ditangkap oleh indra pendengaran semua orang.
“Hahaha. Maaf jika mengecewakan kalian. Tapi itulah kenyataannya.” Karena akulah yang selalu menciumnya terlebih dahulu, batin Min Rin.
Botol kembali diputar. Kali ini Yumi yang mendapat giliran.
“True or Dare?” Pekik Yumi.
“True.”
“Aku yang tanya. Selama aku wamil, apakah kau pernah jalan dengan laki-laki lain?”
“Ne.” Jawab Yumi kalem. Tangannya pun tidak terkena setrum dari liar detected. Heechul menatap garang kekasihnya. Dia baru akan membuka mulut saat mendengar perkataan Yumi.
“Apa salah jika aku jalan dengan Appa? Dia juga namja kan?”
Kyuhyun tergelak mendengar penuturan Yumi. Gadis ini benar-benar ajaib, baru beberapa detik yang lalu membangunkan macan. Sekarang dengan kalem Yumi menjelaskan sosok namja yang telah membuat Heechul cemburu sesaat. Hal serupa terjadi pada empat orang lainnya, sedangkan Heechul masih mendelik tajam. Yumi yang ditatap horror olehnya, tersenyum polos. Sama sekali tak merasa bersalah telah menggoda Heechul. Tapi dia jujur bukan?
Permainan terus berlanjut. Yesung yang memilih dare, langsung di suruh memakan 10 cabai. Sung Rin memilih true namun ternyata dia berbohong langsung mendapat hadiah sentilan di dahi dari ketiga yeoja lainnya. Heechul memilih dare, dan Kyuhyun menyuruhnya untuk berdandan seperti Ana –tokoh anime kesayangan Heechul—hingga permainan berakhir. Sampai akhirnya ujung botol mengarah pada Kyuhyun. Yumi berteriak keras, Heechul melakukan random dance, Yesung dan Heechul saling berpelukan dan Min Rin tertawa hingga memegangi perut melihat ekspresi kesal Kyuhyun. Ada yang terlupa, bagaimana dengan Sung Rin? Dia menatap khawatir pada si magnae. Entah apa yang Sung Rin pikirkan, ada rasa tak rela.
“True or Dare?” Ucap Yesung dan Hee Young kompak.
Kyuhyun menatap jengah kedua pasangan di depannya kini. “True.” Jawabnya malas.
Heechul dengan semangat memasangkan liar detected ke tangan Kyuhyun. Semua terdiam. Menunggu siapa yang akan mengajukan pertanyaan. Hampir lima menit suasana di ruangan itu hening. Seorang yeoja yang memakai cardigan biru tosca mengacungkan jarinya. Semua mata mengarah padanya.
“Bolehkah aku yang bertanya?” Min Rin terkejut, apa adiknya sedang bercanda? Sung Rin dengan sabar menunggu ucapan setuju dari yang lain. Tak ia pedulikan tatapan bingung dari kakaknya, saat ini dia sangat penasaran akan satu hal dari seorang Cho Kyuhyun.
“Silahkan Sung Rin-ah. Tentu saja kau boleh bertanya.” Jawa Heechul memberi ijin.
“Apakah Kyuhyun-ssi benar-benar kekasih Seohyun-ssi?”
“Ani, dia hanya seorang hoobae.”
Tak ada reaksi dari alat pendeteksi kebohongan.
“Lalu apakah Kyuhyun sudah memiliki kekasih?” Tanya Hee Young.
“Ani.”
1 detik… 2 detik… 3 detik… Semua mendesah kecewa. Tiba-tiba….
“Arghhh…”
“Yak! Kau berbohong Kyunnie.” Tebak Heechul. Dia memegang pundak Kyuhyun, mencegahnya agar tidak kabur. DI sisi lainnya, Yesung memegang tangan Kyuhyun.
“Lalu apakah saat ini kau sudah memiliki seseorang yang special di hatimu?” Tanya Yesung penuh selidik.
“Yak hyung. Mwoya? Lepaskan aku. Kalian kan tinggal menghukumku. Mengapa harus memenjaraku seperti ini?”
“Hukumanmu ialah harus menjawab pertanyaan kami dengan jujur Kyuhyun-ah.” Ujar Hee Young kalem sembari memasangkan kembali liar detected ke tangan Kyuhyun.
“MWO?!”
“Jadi, apakah kau sudah memiliki yeojachingu tersebut Kyuhyun-ah?”
“Ini tidak adil. Tadi aturannya tidak seperti ini. Aish, hyung. Lepaskan aku. Palli.”
“Karena ini hari specialmu Kyuhyun-ah, jadi kau juga harus diperlakukan istimewa. Palli jawab pertanyaan Yumi.” Jelas Heechul, dia juga sangat peasaran dengan sosok yeoja yang telah merebut hati dongsaengnya ini.
“Ck, menyebalkan. Ani.”
“Arghhh…” Kyuhyun lagi-lagi berteriak kesakitan. Heechul dan Yesung tersenyum miring.
“Aigo, ternyata uri magnae sudah besar. Siapa yeoja itu Kyu? Apa kami mengenalnya?” Min Rin tak kalah antusias. Dia ikut hanyut dalam permainan.
“Yak! Geuman. Aku tak mau lagi melanjutkan permainan ini.”
Kyuhyun hendak pergi, namun Yesung dan Heechul langsung menariknya untuk duduk kembali. Kyuhyun meronta, tapi tenaga kedua namja di sampingnya terlalu kuat. Akhirnya dia menurut pasrah.
“Ne. Kalian mengenalnya.” Jawab Kyuhyun ketus lalu membuang muka.
Lampu berkedip hijau. Yesung bersiul, Heechul menepuk punggung Kyuhyun senang. Akhirnya evil ini takhluk juga, dia mau mengaku. Hee Young menatap bingung pada Min Rin dan Yumi.  Mereka mengenal yeoja itu? Siapa? Itulah yang ketiga yeoja itu pikirkan.
“Kami mengenalnya? Nugu?” Serobot Yumi. Dia semakin penasaran.
“Kenapa dia tidak datang kemari dan merayakan ulangtahunmu?” Kali ini Hee Young tidak dapat membendung rasa penasarannya. Min Rin dan Sung Rin diam menyimak pertanyaan sahabat mereka. Mereka pun penasaran, tapi lebih baik menunggu jawaban dari Kyuhyun terlebih dahulu baru bertanya.
“Dia… Marah padaku karena adegan kissing di musikalku minggu lalu.”
“Gadis bodoh mana yang marah karena hal sepele sepeti itu? Semua itu kan hanya tuntutan profesi.” Heechul mengoceh panjang lebar. Mata Yumi mendelik tajam. Dia tak sependapat dengan kekasihnya.
“Tuntutan profesi, eoh? Jadi kau akan berciuman juga dengan artis China yang menyandang gelar istrimu itu? Geurae, oppa cium yeoja itu sepuasnya. Tapi setelah itu kita putus.”
Bola mata Heechul membelalak kaget. “Ani, bukan begitu maksudku chagiya. Tapi seharusnya yeoja pabo itu mengerti. Itu maksudku. Lagipula Kyuhyun melakukan itu karena scenario.  Bukan sepenuhnya keinginannya. Benar begitu kan Kyu?”
Heechul mencari pembelaan, berusaha menenangkan Yumi. Yumi akan sangat berbahaya jika mengamuk, dia tidak suka jika Yumi tak mengacuhkannya. Saat marah Yumi benar-benar lebih menakutkan daripada Heechul.
 “Ya, dia sangat mengerti. Dia hanya terlalu emosi, karena dalam satu bulan aku berganti partner 3 kali. Dan aku harus melakukan adegan itu bersama ketiga partner.”
“Ck, gadis itu keterlaluan. Yeoja bodoh mana yang sudah membuatmu seperti ini Kyunnie.” Celetuk Yesung saat melihat raut wajah sedih di wajah dongsaengnya.
“Ne, yeoja itu sangat pabo.” Ujar Sung Rin setengah berteriak. Min Rin yang duduk di sebelahnya berjengit kaget atas reaksi adiknya.
“Dan yeoja bodoh itu ada di sini.” Ketus Kyuhyun, dia menatap sangar pada Sung Rin. Sung Rin memutuskan kontak mata mereka, dia memalingkan wajah ke samping kanan. Matanya kembali berserobok, kali ini dengan manic mata cokelat milik kakaknya.
Semua mata kecuali Sung Rin dan Min Rin menatap Kyuhyun shock. Yesung dan Heechul menggaruk tengkuknya yang tak gatal, malu. Bagaimana bisa membiacarakan orang tepat di depan orang yang dimaksud? Yumi, Hee Young dan Min Rin melongo. Mereka menatap penuh selidik ke arah Sung Rin. Bagaimana bisa Sung Rin mengenal Kyuhyun? Bukankah ini pertama kalinya Min Rin mengajak Sung Rin ke dorm Super Junior?
“Sung Rin-ah, neo? Jeongmal? Kau kekasih Kyuhyun?”
Bukannya menjawab pertanyaan Min Rin, Sung Rin malah menundukkan kepala. Perasaannya bercampur-aduk. Bingung, marah, malu semua menjadi satu.  Sung Rin pabo, mengapa kau tak bisa mengontrol emosimu. Sekarang Kyuhyun membongkar semua rahasia mereka.
“Ne, nuna benar. Adikmu, Sung Rin. Dia yeojachingu-ku.” Ucap Kyuhyun datar, sedatar ekspresi wajahnya saat ini. Kyuhyun sama sekali tak mengalihkan pandangan. Fokus matanya masih setia mengarah pada Sung Rin.
‘Mati aku, setelah sampai rumah Min Rin eonnie pasti akan menginterogasiku. Dasar setan buntal sialan. Awas saja kau, jika aku tak selamat dari Min Rin eonnie. Aku tak akan memaafkanmu.’ Rutuk Sung Rin dalam hati. Dia terlampau kesal pada Kyuhyun. Matanya menatap tajam pada Kyuhyun. Amarahnya sudah tek terbendung lagi.
“Nuna, bisakah kau membujuknya untuk memaafkan aku?” Rajuk Kyuhyun. Dia masih menatap Sung Rin, kali ini tatapannya melembut.
“Sung Rin-ah, benarkah itu?” Min Rin masih mencoba menguak informasi dari adiknya. Dua pasang kekasih –Yesung dan Hee Young, Heechul dan Yumi—mereka memilih diam. Tidak mau terlibat dalam perdebatan di hadapan mereka.
“Nuna, menurutmu apa yang harus aku lakukan agar adik kesayanganmu itu memaafkanku? Apa aku harus melakukannya seperti cara Donghae hyung?”
“Kyuhyun-ssi.” Desis Sung Rin pelan. Dia ingin menghentikan ocehan Kyuhyun. Dadanya mulai sesak.
“Atau aku harus mencoba cara kasar seperti Heechul hyung?”
Heechul menoleh ke kanan kiri. “Na?” Ucapnya tanpa suara. Sung Rin semakin geram karena Kyuhyun masih melanjutkan perkataannya.
“Menurutmu aku harus melakukan yang mana, Min Rin nuna?”
“CHO KYUHYUN, sekali lagi kau bicara. Kita putus!!!”
Kyuhyun terbelalak lebar. Mulutnya terbuka hendak mengeluarkan suara, namun urung dilakukan. Dia membuka lagi mulutnya, lalu dikatupkan lagi. Berulang hingga beberapa kali.
“Chagi, lihatlah. Baru kali ini aku melihat Kyuhyun tak berdaya.” Bisik Heechul pada Yumi.
“Kau benar oppa, lihatlah. Dia benar-benar tak berkutik.” Jawab Yumi dengan berbisik pula. Dia masih shock saat melihat Sung Rin berteriak. Selama ini dia mengenal Sung Rin sebagai sosok yang ramah. Sung Rin sangat pandai menyembunyikan perasaannya.
“Young-ah, aku tak menyangka adik Min Rin lebih menakutkan dari setan magnae ini.” Lirih Yesung pada kekasihnya.
“Ne oppa. Aku juga baru melihatnya, pantas saja Kyuhyun mati kutu.” Balas Hee Young berbisik tepat di samping Yesung.
‘Ikan jelek, kau harus menjelaskan semuanya padaku. Aku yakin evil ini menceritakan semuanya padamu.’ Umpat Min Rin dalam hati.
Sung Rin menyalakan lilin di atas kue tart yang tadi mereka bawa. “Kajja kita merayakan ulangtahunmu, sudah jam 12 lewat.”
“Eoh? Ah… Ne…” Ucap yang lain serentak. Aura mencekam masih mengelilingi Sung Rin. Lebih baik menuruti keinginan Sung Rin daripada salah sasaran kena damprat amarahya.

---END---


 

Mian bang evil karena baru sempat ngepost sekarang, baru sempet pindah lapak..
Saengil chukkae.. terlambat sehari tak masalah bukan, toh sudah banyak yang mengucapkan padamu :)
Sehat selalu dan teruslah bersinar agar para ELF tak kehilangan bintangnya,
Meskipun kau semakin tua, jangan biarkan cahyamu meredup ne ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar